Jumat, 11 Juli 2014

Teknologi Garis Gawang


Dalam sepak bola, teknologi garis gawang (Inggris: goal-line technology disingkat GLT) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir. Dilatarbelakangi oleh beberapa keputusan kontroversial pada sejumlah pertandingan Liga Utama Inggris, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012, FIFA (yang sebelumnya menolak penggunaan teknologi ini) melakukan pengujian terhadap beberapa kandidat potensial untuk teknologi garis gawang. Sembilan buah sistem diuji pada tahap awal, namun hanya dua buah sistem bertahan.
Pada 5 Juli 2012, International Football Association Board secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang. Kedua sistem yang disetujui yakni GoalRef dan Hawk-Eye —keduanya sistem yang diuji pada pengujian tahap kedua. Pada bulan Desember 2012, FIFA mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan teknologi garis gawang untuk pertama kalinya dalam sebuah pertandingan kompetitif pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2012 di Jepang.
Namun teknologi garis gawang akhirnya benar-benar memulai debutnya pada piala dunia Brazil 2014. Setelah melalui perdebatan dan uji coba yang cukup lama terkait dengan keandalannya, FIFA akhirnya menunjuk Goal Control GmbH sebagai penyediadan pengoprasi TGG untuk Piala Dunia. Frank Lempard menjadi salah seorang yang mendorong perubahan kebijakan FIFA terkait penggunaan teknologi garis gawang (TGG). Tendangan jarak jauh gelandang tim Inggris itu pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010 pada saat melaman Jerman yang tidak disahkan wasit membuat Inggris kalah dari Jerman pada laga itu. Padahal dari rekaman televisi, jelas sekali bola masuk kedalam gawang Jerman.
Kesalahan itu terus menghantui FIFA. Badan tertinggi sepak bola dunia itu akhirnya mengakui perlunya penggunaan TGG  agar kredibilitas turnamen sekelas Piala Dunia tidak diragukan sekaligus menurangi kemungkinan wasit memiliki kepentingan untuk memenangkan tim tertentu.



Bgai mana cara kerja TGG? Cara kerjanya dengan menggunakan 14 kamera berkecepatan tinggi yang di tempatkan di lapangan dengan 7 kamera mengarah ke tiap-tiap gawang. Posisi bola di sekitar gawang akan secara otomatis ditangkap secara tiga dimensi dan indikasi mengenai telah terjadi gol langsung di konfirmasikan kepada wasit hanya dalam waktu 1 detik melalui jam tangan khusus untuk wasit yang berfungsi sebagai transmisi. Wasit bisa langsung membaca apakah terjadi gol atau tidak.


Sumber :
http://bola.kompas.com/read/2014/06/05/1119001/Debut.Teknologi.Garis.Gawang.di.Piala.Dunia

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_garis_gawang

0 komentar:

Posting Komentar