Rabu, 14 Mei 2014

Euforia Piala Dunia 2014


            Pagelaran terbesar di dunia dalam bidang sepak bola tinggal menghitung hari. Pesta sepak bola itu akan di adakan di Brazil, ini adalah keduakalinya Brazil menjadi tuan rumah Piala Dunia itu. Sayang sekali Indonesia tidak bisa menjadi salah satu tim yang mengikuti turnamen bergengsi itu. Memang tak dapat dipunkiri angan kita sangat jauh bila mengharapkan Indonesia bisa masuk menjadi peserta Piala Dunia, apalagi zona Asia yang sebelumnya dikuasai raksasa seperti Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Arab Saudi, kini bertambah Australia yang memutuskan pindah ke zona Asia yang dinilai lebih kompetitif daripada zona Ocenia.
            Pada Piala Dunia tahun 2014 ini Asia menempatkan 4 wakil untuk mengikuti turnamen sepakbola ter-akbar di jagat ini yaitu, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Pembagian grup saat ini yaitu, Australia berada di grup B yang bisa dikatakan berat karena satu grup dengan juara bertahan, Spanyol. Sedangkan Jepang yang tergabung dalam grup C, secara teknis keempat Negara yang tergabug dalam grup C memiliki kesempatan lolos, walaupun Kolomia yang lebih diunggulkan. Iran yang tergabung di grup F harus satu grup dengan tim Tango yang mempunyai track record yang lebih cemerlang di Piala Dunia dengan menyandang 2X juara dunia. Di gup H, Korea Selatan harus menghadapi tim kuat Russia.
            Indonesia mungkin memang benar adalah bukan negeri sepakbola, melainkan negeri suporter sepakbola.Dari ujung perkotaan hingga pelosok pedesaan seakan tak ada hentinya orang membicarakan Piala Dunia. Stasiun televisi dan radio sibuk membuat acara nonton bareng. Berbagai komunitas juga ikut ambil bagian ingin mengadakan nonton bareng. Bahkan, tak menampik kemungkinan nanti di Istana Cikeas pun diadakan nonton bareng. Semuanya larut dalam satu euforia Piala Dunia, tak memandang pria atau wanita, kaya atau miskin, tua atau muda, pejabat atau rakyat.
            Dampak negative yang akan di timbulkan dari piala dunia tahun 2014 di brazil ini tak jauh dari kata “kesiangan” dan “ngantuk” karena begadang menyaksikan pertandingan. Tentu hal ini dapat merugikan diri sendiri dan produktifitas di sekolah, kampus, maupun tempat kerja. Namun karna tuan ruman tahun 2014 ini di brazil dengan perbedaan waktu yang cukup lama dan perkiraan pertandingan banyak dilangsungkan pada pagi hari antara pukul 5-7 pagi, tentu bukan waktu yang pas bila diadakan nonton bareng, mengingat pagi harinya sudah waktu beraktifitas. Walaupun tidak bisa menyaksikan pertandingan live di televise kita maih bisa menyiasatinya dengan menyimak update terbaru dari pertandingan melalui aplikasi LiveScore pagi harinya, walaupun bagi penggila bola ini buan hal yang menyenangkan karna akan ketinggalan berita tentang tim kesukaan ataupun pertandingan selain tim kesukaan beberapa jam lebih lambat.
            Bijaklah dalam menonton pertandingan, tidak semua pertandingan kita anggap seru dan wajib kita tonton bukan? Untuk itu, pandai-pandai diri kita memperhatikan jadwal agar dapat memilih pertandingan mana yang sebaiknya kita utamakan untuk disaksikan. Mulai dari memperhatikan jadwal tim favorit, pertandingan big-match, dan pertandingan yang menentukan. Jangan sampai hobi kita sebagai pecinta tayangan sepakbola berkualitas kelas dunia sampai merusak harmonisasi di tempat kerja atau tempat belajar.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Piala_Dunia_FIFA_2014

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/12/19/euforia-menyambut-world-cup-2014-619797.html

0 komentar:

Posting Komentar