Game dalam hal ini Video Games sudah
tidak bisa lagi hanya dipandang sebagai sebuah permainan biasa. Karena jika
dilihat dari sudut pandang industri, industri video game saat ini jauh lebih
besar dibanding industri musik dan film.
Meski di Indonesia industri ini
terhitung baru namun perkembangannya sangat pesat dan menjanjikan. Oh ya,
karena melihat banyaknya comment yang terlalu membandingkan film dengan game,
saya tekankan inti thread ini bukan ingin mengatakan Game lebih baik dari film
atau sebaliknya, tapi untuk membuka mata bahwa Industri Game itu ada dan sangat
masive, bahkan lebih besar dari Industri film yang diketahui sebagai salah satu
industri terbesar.
Tren Global
Sejak tahun 2009 hingga saat ini
berbagai data menunjukan, di negara-negara seperti US dan UK jika dilihat dari
jumlah pembelanjaan warganya terhadap game jauh lebih besar dibanding bentuk
entertaiment lain seperti film dan musik. Berdasarkan ERA Year Book 2012 di
Inggris (UK) sendiri total penjualan game mencapai £1.92 billion di tahun 2011.
Jumlah itu mengalahkan Video / Film yang hanya sebesar £1.8 billion, dan musik
yang sebesar £1.06 billion.
Hal lain yang juga menunjukan betapa
cintanya masyarakat terhadap game bisa dilihat dari pendapatan franchise game
besar seperti battlefield seriess dibandingkan dengan film-film blockbuster
sekelas Avatar, Toy Story, Harry Potter di 1 minggu awal peluncurannya.
Game Merupakan Pilihan
Entertaiment Terbaik Saat Ini
Salah satu faktor mengapa industri
game berkembang pesat karena masyarakat saat ini menempatkan Gaming sebagai
pilihan entertaiment terbaik diatas film, musik dan lainnya. Sebagai sebuah
pilihan entertaiment game memang memiliki pasar yang sangat luas, dari
anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua.
Genre game pun tidak selalu melulu
game berat seperti DOTA 2, Battlefield, COD, PES, dll, game juga menyediakan
genre casual gaming yang lebih ringan dan lebih cocok dengan orang kebanyakan
(non-hardcore gamer). Bahkan bisa dibilang sejak menjamurnya Android dan Iphone
game2 casual inilah yang justru merajai Industri game saat ini, kita tentu
ingat fenomena2 yang ditumbulkan game-game jenis ini, sebut saja Angry Birds,
Pokopang, hingga yang terbaru Flappy birds.
Playing Times &
Repeat Ability vs. Duration Time
Faktor lain yang juga menyebabkan
orang-orang lebih memilih membeli game original dibanding film original adalah
playing time game yang jauh lebih tinggi dibanding durasi film kebanyakan.
Kebanyakan film saat ini menawarkan durasi sekitar 90 menit hingga 2 jam,
sementara game kebanyakan bisa ditamatkan dalam waktu 4 jam, 8 jam, puluhan jam
tergantung jenis gamenya sendiri, berapa game bahkan memiliki playing time
hingga ratusan jam seperti borderslands seriess dan Skyrim.
Selain itu game juga memiliki apa
yang disebut repeat ability, yaitu game sering kali bisa dimainkan berulang
kali setelah tamat dengan tingkat kesenangan yang sama seperti waktu
memainkannya pertama kali. Sementara film umumnya setelah di tonton 1-2 kali
kita malas menontonnya lagi karena sudah tau jalan ceritanya.
Beberapa jenis game yang memang tidak
punya jalan cerita dan hanya mengandalkan pertandingan per pertandingan seperti
DOTA 2 dan PES bahkan bisa dimainkan hingga ribuan jam...
Simplenya, kamu bisa mendapatkan
jumlah 'jam menikmati' yang lebih banyak untuk setiap uang yang kamu keluarkan
dengan membeli game dibanding membeli film.
Perkembangan Industri
Game Tanah Air
Sedikit mengulang tulisan saya
sebelumnya, Industri game di Indonesia saat ini sudah semakin maju. Jika di
tahun-tahun sebelumnya kita hanya berkutat di game-game mobile atau game
ringan, saat ini Developer-developer Indonesia sudah mampu mengembangkan game
dengan skala yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik.
Salah satu game 'serius' buatan anak
bangsa yang cukup berhasil akhir-akhir ini adalah DreadOut. Game bergenre
horror besutan Digital Happiness dinilai cukup berhasil menarik pasar baik luar
maupun dalam negeri. Sesaat setelah diluncurkan di portal distribusi game
Steam, DreadOut mencetak penjualan yang tidak mengecewakan. Selain itu sudah
ada beberapa developer Indonesia yang saat ini bisa dibilang cukup sukses dan
terkenal seperti Toge Production, Touchten, Nightspade, TinkerGame , Agate
Studio, Altermyth, Solite Studio dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bahkan saking menariknya Industri ini
beberapa universitas pun membuka jurusan khusus gaming atau yang berhubungan
dengan game. Seperti yang dilansir segitiga.net setidaknya ada 5 kampus yang
membuka jurusan game, diantaranya ITB, Binus, UMN, ITS dan PENS.
Selain lebih besar dari sisi
pendapatan, Video Game modern juga di garap dengan biaya produksi dan pemasaran
yang sangat luar biasa.
Sebagai gambaran hingga saat ini film
dengan biaya produksi dan pemasaran termahal masih dipegang oleh Pirates of the
Caribbean: At World's End dengan biaya sebesar $ 300 million, sementara game
dengan biaya terbesar yang sudah dirilis adalah GTA V dengan total biaya $ 270
million, dan ada lagi yang lebih besar tapi masih dalam pengembangan, yaitu
project Destiny hasil besutan Bungie dan Activision yang rencananya
menghabiskan $ 500 million!
Banyak data yang mengatakan video
game saat ini sudah menjelma menjadi sebuah industri yang sangat masif dan
mengalahkan Industri besar lain seperti Industri Film. Di Indonesia sendiri
Industri game sedang mulai bergeliat dengan munculnya banyak
developer-developer muda yang menjanjikan, pihak pemerintah dan universitas pun
merespon dengan baik perkembangan ini.
Seperti saya sebut di artikel
sebelumnya, untuk mendapat uang dari dunia game memang tidak selalu melalui
jalan menjadi seorang Profesional Gamer, dengan ukuran Industri yang sebesar
ini begitu banyak peluang yang bisa diambil. Pertanyaannya sekarang adalah,
apakah kamu masih menganggap video game tidak lebih dari permainan anak kecil?
Sumber :
http://www.kaskus.co.id/thread/53c5e828d44f9f4a188b45fc
Alasan Saat Ini Industri Game Lebih Besar Dari Industri Film