z
T.O.U(2.1)
·
Pengertian
Komunikasi
Kata atau
istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latincommunicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’
atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia.
·
Pengertian
Organisasi
Istilah
organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti
paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.
Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai
suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi
sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya
manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
·
Hubungan
Ilmu Komunikasi dengan Organisasi
Hubungan
antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi
itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung
dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang
dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan
sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk
bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu
organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup
organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi
dilakukan.
·
Definisi
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di
dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan
dalam organisasi. Misalnya adalah memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan
surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada
anggotanya secara individual.
Komunikasi
dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan
khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja
sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:
214).
Komunikasi
organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat utama
bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan tugas.
Pincus (1986) menemukan komunikasi
berhubungan positif dengan kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan antara
komunikasi dengan kepuasan. Chen et al.,
(2006) menyatakan komunikasi organisasi berhubungan positif dengan komitmen
organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan. Namun
demikian Rodwell (1998) menyatakan
bahwa variabel komunikasi berhubungan negatif dengan kinerja.
Goldhaber
(1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan
dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi
komunikasi dalam perusahaan terdapat 7 konsep yaitu :
o
Proses
Dalam suatu organisasi
kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan antar anggota, hal ini berjalan
terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut sebagai proses.
o
Pesan
Pesan adalah susunan
simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh
interaksi dengan orang.
o
Jaringan
Pertukaran pesan dari
orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang
dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi menentukan
siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik
dinyatakan formal maupun informal.
o
Keadaan
saling tergantung
Hal ini telah menjadi
sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam organisasi
mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain. Begitu juga dengan
jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
o
Hubungan
Organisasi yang merupakan
sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi bagian-bagian itu
terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia dalam organisasi
memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam organisasi mulai dari
yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam
kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi.
o
Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan
faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu
dalam suatu sistem.
o
Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah
perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi
ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota,
melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang
komplek dengan integrasi yang tinggi.
·
Fungsi
Komunikasi dalam Organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai
berikut:
a) Fungsi informative
Organisasi dapat
dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak,
lebih baik dan tepat waktu.
b) Fungsi regulative
Fungsi ini berkaitan
dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua
hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
o
Berkaitan
dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
o
Berkaitan
dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh
dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c) Fungsi persuasive
Dalam mengatur suatu
organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih
suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
d) Fungsi integrative
Setiap organisasi
berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang
dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
o
Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin,
newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
o
Saluran
komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat
kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.
·
Hambatan
dalam Komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada
hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga
informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti
dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver. Menurut Ron Ludlow & Fergus
Panton (1992,p.10-11), ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak
efektif yaitu adalah :
o
Status
effect
Adanya perbedaaan pengaruh status
sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang
lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka
karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
o
Semantic
Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa
yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan
perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator
harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan
pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya
bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).
o
Perceptual
distorsion
Perceptual distorsion dapat
disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan
perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain.
Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara
pandang antara satu dengan yang lainnya.
o
Cultural
Differences
Hambatan yang terjadi karena
disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam
suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga
ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.
o
Physical
Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan
lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
o
Poor
choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada
media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.
o
No
Feed back
ambatan tersebut adalah seorang
sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan
tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang
sia-sia.
·
Komunikasi
Dalam Organisasi Perusahaan
Perusahaan
adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan laba. Jika ingin
mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan yang ada
didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik
agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman
dan keterampilan yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun
rencana itu akan menjadi yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas.
Dalam
perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan sekumpulan orang
yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan controlling. Hubungan
baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula bagi perusahaan.
Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang terdapat dalam
perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan
suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
Diantara
kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga diperlukan kerja
sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik pribadi maupun
perusahaan. Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan yang diinginkan.
·
Daftar
Pustaka
o
Adi
Prakosa, Teori Komunikasi Organisasi, http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html
o
Sifa
Hartas, Komunikasi Dalam Organisasi, http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/07/komunikasi-dalam-organisasi.html
Komunikasi dalam Organisasi Perusahaan