Kamis, 15 Mei 2014

Jokowi For President

            Pendapat saya mengenai Jokowi untuk menjadi presiden. Jokowi adalah seorang bupati  asal solo yang datang jauh-jauh ke Jakarta mencalonkan diri mejadi seorang gubernur dan mengalahkan saingan-saingannya pada saat pencalonan yang sebagian besar adalah orang asli Jakarta. Dengan janji untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih baik dan tidak seperti sekarang. Dari semua janji yang pernah ia utarakan, banyak yang belum terlaksana dan menjadi PR besar bagi Jokowi untuk menyelesaikan semuanya.

            Menjadi seorang gubernur membutuhkan tanggung jawab yang besar, tanggung jawab terhadap rakyat dan kotanya. Seharusnya tanggung jawab yang sudah dipercayakan oleh rakyat Jakarta kepada Jokowi di laksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh. Sudah sewajarnya Jokowi menuntaskan terlebih dahulu tugas yang di embannya sebagai gubernur dan PR besarnya untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih baik sebelum mencalokan diri menjadi presiden. Karena kalau bertanggung jawab terhadap wilayah yang kecil seperti kota saja dilalaikan bagaimana seorang pemimpin bisa bertanggung jawab terhadap wilayah yang besar seperti Negara.
            Akan tetapi siapapun yang akan menjadi presiden nantinya semoga  bisa mengemban tugas dengan baik, bisa memajukan Indonesia, dan menjadikan Indonesia Negara yang lebih mandiri sehingga tidak lagi terlalu bergantung terhadap Negara lain. Karena Indonesia adalah Negara yang sangat kaya apabila kita bisa mengolah sendiri dan menjaga alam yang kita miliki.

Rabu, 14 Mei 2014

Suasana PiLeg Di TPS Saya

            Pada pemilihan legislatif tanggal 9 April 2014 yang lalu saya dan keluarga saya datang ke TPS pada jam 10 siang. Saya memilih pada TPS 20 yang berada di daerah Jakarta Timur, yang sedikit jauh dari rumah saya yang berada di daerah Bekasi dikarenakan KTP yang saya punya KTP Jakarta. Karna saat itu sudah siang jadi keadaan di TPS pun ramai. Rata-rata orang yang memilih legislatif di TPS tersebut lebih memilih untuk datang pada saat siang hari setelah mereka selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya atau setelah izin dari kantornya.
            Proses pemilihan legislatif yang berlangsung di TPS tersebut sangat tertip dikarenakan beberapa hari sebelumnya panitia sudah memberikan penyuluhan bagai mana tata cara pemilihan legislatif itu sendiri. Panitianya pun terkondisi dengan baik, karena sudah dibagikan tugasnya masing-masing. Tatanan letak TPSnya pun rapih dan nyaman. Para warga yang sedang menunggu dipanggil pun tidak kepanasan saat menunggu, karena di RW 04 Kelurahan Kramat Jati ini memiliki sebuah saung serbaguna yang biasa digunakan untuk keperluan seperti ini.

Ini adalah suasana dan keadaan di TPS 20





                Pemilihan berakhir pada jam 2 siang dan setelah itu semua suara di hitung oleh panitia dan semua saksi, ada saksi dari petugas pemilihan umum, saksi dari pihak warga dan juga saksi dari masing-masing partai yang mengikuti pemilu legislatif. Perhitungan hasil suara tersebut berlangsung dengan tertib tanpa ada aksi anarkis, kecurangan ataupun protes dari orang-orang.


Ini adalah suasana dan keadaan pada saat proses perhitungan suara berlangsung



Hasil dari perhitungan suara dari TPS 20 adalah sebaga berikut:

DPRD :

NAMA PARTAI
JUMLAH SUARA
NASDEM
0
PKB
26
PKS
4
PDIP
24
GOLKAR
1
GERINDRA
10
DEMOKRAT
14
PAN
1
PPP
2
HANURA
1
BULAN BINTANG
1
PKPI
1
                    
DPRRI :

NAMA PARTAI
JUMLAH SUARA
NASDEM
1
PKB
31
PKS
6
PDIP
34
GOLKAR
2
GERINDRA
7
DEMOKRAT
18
PAN
3
PPP
1
HANURA
2
BULAN BINTANG
0
PKPI
1
                Hasil dari pemilihan di TPS 20 yaitu ada 223 surat suara yang di hitung oleh panitia dengan kondisi 190 surat suara sah dan 33 surat suara tidak sah.


Euforia Piala Dunia 2014


            Pagelaran terbesar di dunia dalam bidang sepak bola tinggal menghitung hari. Pesta sepak bola itu akan di adakan di Brazil, ini adalah keduakalinya Brazil menjadi tuan rumah Piala Dunia itu. Sayang sekali Indonesia tidak bisa menjadi salah satu tim yang mengikuti turnamen bergengsi itu. Memang tak dapat dipunkiri angan kita sangat jauh bila mengharapkan Indonesia bisa masuk menjadi peserta Piala Dunia, apalagi zona Asia yang sebelumnya dikuasai raksasa seperti Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Arab Saudi, kini bertambah Australia yang memutuskan pindah ke zona Asia yang dinilai lebih kompetitif daripada zona Ocenia.
            Pada Piala Dunia tahun 2014 ini Asia menempatkan 4 wakil untuk mengikuti turnamen sepakbola ter-akbar di jagat ini yaitu, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Pembagian grup saat ini yaitu, Australia berada di grup B yang bisa dikatakan berat karena satu grup dengan juara bertahan, Spanyol. Sedangkan Jepang yang tergabung dalam grup C, secara teknis keempat Negara yang tergabug dalam grup C memiliki kesempatan lolos, walaupun Kolomia yang lebih diunggulkan. Iran yang tergabung di grup F harus satu grup dengan tim Tango yang mempunyai track record yang lebih cemerlang di Piala Dunia dengan menyandang 2X juara dunia. Di gup H, Korea Selatan harus menghadapi tim kuat Russia.
            Indonesia mungkin memang benar adalah bukan negeri sepakbola, melainkan negeri suporter sepakbola.Dari ujung perkotaan hingga pelosok pedesaan seakan tak ada hentinya orang membicarakan Piala Dunia. Stasiun televisi dan radio sibuk membuat acara nonton bareng. Berbagai komunitas juga ikut ambil bagian ingin mengadakan nonton bareng. Bahkan, tak menampik kemungkinan nanti di Istana Cikeas pun diadakan nonton bareng. Semuanya larut dalam satu euforia Piala Dunia, tak memandang pria atau wanita, kaya atau miskin, tua atau muda, pejabat atau rakyat.
            Dampak negative yang akan di timbulkan dari piala dunia tahun 2014 di brazil ini tak jauh dari kata “kesiangan” dan “ngantuk” karena begadang menyaksikan pertandingan. Tentu hal ini dapat merugikan diri sendiri dan produktifitas di sekolah, kampus, maupun tempat kerja. Namun karna tuan ruman tahun 2014 ini di brazil dengan perbedaan waktu yang cukup lama dan perkiraan pertandingan banyak dilangsungkan pada pagi hari antara pukul 5-7 pagi, tentu bukan waktu yang pas bila diadakan nonton bareng, mengingat pagi harinya sudah waktu beraktifitas. Walaupun tidak bisa menyaksikan pertandingan live di televise kita maih bisa menyiasatinya dengan menyimak update terbaru dari pertandingan melalui aplikasi LiveScore pagi harinya, walaupun bagi penggila bola ini buan hal yang menyenangkan karna akan ketinggalan berita tentang tim kesukaan ataupun pertandingan selain tim kesukaan beberapa jam lebih lambat.
            Bijaklah dalam menonton pertandingan, tidak semua pertandingan kita anggap seru dan wajib kita tonton bukan? Untuk itu, pandai-pandai diri kita memperhatikan jadwal agar dapat memilih pertandingan mana yang sebaiknya kita utamakan untuk disaksikan. Mulai dari memperhatikan jadwal tim favorit, pertandingan big-match, dan pertandingan yang menentukan. Jangan sampai hobi kita sebagai pecinta tayangan sepakbola berkualitas kelas dunia sampai merusak harmonisasi di tempat kerja atau tempat belajar.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Piala_Dunia_FIFA_2014

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/12/19/euforia-menyambut-world-cup-2014-619797.html

Sabtu, 10 Mei 2014

Cloud Computing



             Cloud computing (komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembanan berbasis pada internet. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
            Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.

Sejarah Cloud Computing
            Di tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae, memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM dan DEC Mainframe.
            Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan cloud computing.
            Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas ini untuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
            Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua pengembangan cloud computing dengan memodernisasi pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Kemudian Amazon mulai mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
            Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API Platform yang kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi.....akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapa daerah dan pengurangan yang signifikan di daerah lain.”.
            Tanggal 1 Maret 2011,IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.

Manfaat Komputasi Awan
            Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari cloud computing, yaitu :
            Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
            Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
            Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
            Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
            Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak

Masalah yang dihadapi
            Dunia komputasi awan merupakan dunia baru karena tidak semua orang mengetahui teknologi baru tersebut. Karena masih baru tersebut muncul beberapa masalah dalam pengenalannya ke dunia luar. Contohnya komputasi awan merupakan sarana penyimpanan data melalui jaringan internet maka internet wajib bagi pemakai komputasi awan apabila terjadi masalah dalam internet maka akan menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat karena proses yang terlalu lama. Masalah lain adalah jika suatu perusahaan menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan datanya maka akan sangat tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi awan) karena perusahaan tersebut tidak mempunyai server langsung dalam komputasi awan dan juga apabila vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau server pada vendor rusak akan menyebabka kerugian besar pada perusahaan tersebut karena semua data yang tersimpan pada vendor akan mengalami masalah. Jika ingin menggunakan komputasi awan juga harus tersedia bandwidth yang besar karena data yang keluar masuk dalam sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu dibutuhkan bandwidth yang berukuran besar agar mampu menampung data yang ditransfer. Masalah keamanan dan privasi menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu. Selain itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet. Masalah lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus berhati-hati dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.

Contoh Cloud Computing

Google Drive
            Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.

Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010.

Contoh lainnya :
Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube dan Scribd

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan